Unit Link dan Perannya Terhadap Premi Asuransi Jiwa Indonesia

Pada dasarnya, produk unit link merupakan satu turunan produk asuransi yang menjanjikan hasil investasi (di luar pertanggungan) kepada nasabahnya sehingga nasabah dapat memanfaatkan produk ini sebagai salah satu instrumen investasi mereka. Hal ini yang membedakannya dengan produk asuransi konvensional yang hanya memberikan uang pertanggungan kepada nasabahnya. Melalui produk unit link, perusahaan asuransi akan menawarkan beberapa alternatif instrumen investasi yang akan digunakan untuk menginvestasikan dana nasabah seperti saham, obligasi, surat utang negara, instrumen pasar uang dan reksadana. 

Investment Yield Perusahaan-perusahaan Asuransi Jiwa di Indonesia

Investment Yield adalah rasio yang berkaitan erat dengan tingkat pengembalian (hasil) dari investasi yang dilakukan perusahaan. Investment Yield rasio menunjukkan efisiensi investasi perusahaan dengan melihat jumlah hasil investasi. Semakin besar rasio, berarti semakin efisien penggunaan aset untuk investasi perusahaan.

Hasil investasi Perusahaan-perusahaan Asuransi Jiwa di Indonesia

Pada tahun 2015, industri asuransi jiwa nasional mencatat hasil yang negatif sekitar Rp 444,45 miliar. Dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh 47 perusahaan asuransi jiwa yang datanya berhasil kami dapatkan, diketahui bahwa sebenarnya hanya 9 perusahaan saja yang mengalami kerugian dari investasinya. Namun demikian, hasil investasi negatif yang dialami kesembilan perusahaan tersebut mencapai angka Rp. 8,56 triliun sehingga sangat mempengaruhi hasil investasi industri asuransi jiwa secara keseluruhan.

Investasi Asuransi Jiwa Menurut Perusahaan

Salah satu indikator untuk melihat kinerja asuransi industri jiwa adalah perkembangan investasi yang dilakukan perusahaan yang bersangkutan. Seperti diketahui bersama, dana yang berasal dari premi oleh perusahaan asuransi selanjutnya akan diinvestasikan ke berbagai jenis portofolio untuk memperoleh keuntungan. Jenis portofolio investasi yang banyak dimililki perusahaan-perusahaan asuransi jiwa adalah saham, reksadana, surat berharga yang diterbitkan/dijamin pemerintah, deposito serta investasi dalam bentuk obligasi dan medium term notes (MTN).

ROE Perusahaan-perusahaan Asuransi Jiwa di Indonesia

Sama halnya dengan ROA, rata-rata ROE dari perusahaan-perusahaan asuransi jiwa di Indonesia relatif masih rendah meskipun angkanya jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata ROA. Pada tahun 2015, rata-rata angka ROE industri asuransi jiwa nasional adalah sekitar 17,95%. Angka rasio ini diperoleh dari jumlah laba yang dihasilkan industri asuransi jiwa secara keseluruhan di tahun 2015 sebesar Rp. 13 triliun dibandingkan dengan total modal industri asuransi jiwa di tahun yang sama sebesar Rp. 72,57 triliun. 

ROA Perusahaan-perusahaan Asuransi Jiwa di Indonesia

Secara keseluruhan rata-rata angka rasio ROA asuransi jiwa relatif masih rendah, meskipun cenderung meningkat dari tahun ke tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan asuransi jiwa di Indonesia masih belum efisien, yang antara lain disebabkan oleh penggunaan aset perusahaan yang belum maksimal. 

Aset Asuransi Jiwa Menurut Perusahaan

Secara umum,  jumlah aset yang akan dimiliki perusahaan asuransi jiwa dipengaruhi oleh tingkat keberhasilannya dalam mengumpulkan premi. Semakin besar premi yang berhasil dikumpulkan dari nasabah, biasanya semakin besar pula jumlah aset yang dimiliki perusahaan asuransi, terutama yang dikelola dalam bentuk investasi. 

Dari data yang diperoleh berdasarkan neraca publikasi yang dikeluarkan masing-masing perusahaan asuransi jiwa, umumnya kesepuluh perusahaan asuransi jiwa dengan pendapatan premi terbesar di tahun 2015 sekaligus menjadi perusahaan dengan jumlah aset terbesar. Hanya PT. Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha saja yang jumlah asetnya tidak termasuk dalam peringkat sepuluh besar. Dalam hal jumlah aset, PT. Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha hanya menduduki peringkat ke-20 dari 47 perusahaan yang datanya berhasil dikumpulkan.